Ketakutan akan pandemi Covid-19 telah memaksa banyak negara untuk mengizinkan kargo ditangani di pelabuhan mereka, tetapi membatasi atau melarang penurunan awak kapal.
Praktik ini mungkin tampak keras tetapi kita tidak dapat mengabaikan ketakutan yang dirasakan oleh negara-negara yang memerangi penyebaran virus.
Singapura, sebagai pusat laut yang penting dan vital di kawasan ini, telah dengan cepat memperbarui prosedur untuk menangani pendaratan awak kapal dan pergantian awak yang sangat dibutuhkan untuk industri perkapalan dan perdagangan internasional.
Singapura telah menunjukkan kepada bisnis maritim bagaimana segala sesuatunya dapat dikelola secara efektif tanpa menghambat perjuangan berkelanjutan melawan Covid-19 (praktik pergantian kru S’pore dipuji sebagai model untuk pelabuhan lain, 15 November).
Sekarang ada antara 500 dan 600 pergantian awak setiap hari, dibandingkan dengan 800 sebelum Covid-19 melanda, dan orang-orang di bidang manajemen risiko maritim internasional melihat Singapura sebagai titik referensi.
Mungkin perlu waktu lebih lama untuk kembali ke keadaan normal, dan industri perkapalan membutuhkan dukungan dalam operasi vital.
Virus ini telah membuang segalanya, tetapi Singapura telah bangkit untuk kesempatan itu dan merupakan mercusuar harapan bagi seluruh dunia.
Ramamurthy Mahesh Kumar