TAIPEI, 13 Mei 2024 /PRNewswire/ — Setelah beberapa dekade tidak aktif, teknologi irigasi akhirnya menerima peningkatan yang berkelanjutan.
Menurut Grand View Research, pasar otomasi irigasi global bernilai USD 8,96 miliar pada tahun 2027 dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 16,8% selama periode perkiraan.
Start-up Potensial, AgriGaia, meluncurkan sistem irigasi inovatif yang disesuaikan untuk iklim tropis dengan uji coba 8 tahun di lokasi dan siap untuk pergi ke wilayah tropis, seperti Asia Tenggara.
Tidak seperti metode irigasi permukaan tradisional, sistem AgriGaia beroperasi sepenuhnya di bawah tanah, meniru aliran alami nutrisi dan air di pembuluh darah bumi. Ini tidak hanya menghemat air tetapi juga meminimalkan kerusakan panas pada tanaman. Dengan jaringan pipa yang langsung mencapai akar, tanaman menerima nutrisi dan air tepat di tempat yang dibutuhkan, menumbuhkan mikrobioma tanah yang sehat mirip dengan konsep kesehatan usus. Efisiensi sistem telah ditunjukkan dalam aplikasi lapangan praktis selama lebih dari tujuh tahun, membanggakan penghematan air dan tenaga kerja, hasil tinggi, dan ketahanan iklim yang sangat baik.
Selain itu, integrasi teknologi dan manajemen ilmiah AgriGaia telah mengubah praktik pertanian, mematahkan stereotip pertanian padat karya. Dengan sistem ini, pertanian menjadi pekerjaan yang dapat dikelola oleh perempuan, menawarkan mata pencaharian yang lebih berkelanjutan dan memuaskan.
Sebagai kesimpulan, Sistem Irigasi Bawah Tanah AgriGaia merupakan langkah signifikan menuju pertanian berkelanjutan di daerah tropis, menawarkan solusi yang menjanjikan untuk konservasi air, kesehatan tanah, dan praktik pertanian inklusif gender terutama petani keluarga yang dianjurkan FAO PBB.