SINGAPURA – Pembaca menulis tentang petualangan bersepeda mereka selama pandemi Covid-19, menyusul sebuah artikel Rabu lalu (4 November) berjudul “Zen dan kegembiraan bersepeda”.
Berikut adalah beberapa tanggapan mereka.
Ibu rumah tangga Indonesia Mutia Destaminata, 34, dan teman-temannya telah bersepeda setiap hari Minggu, mulai pukul 6 pagi, sejak Juli.
Perjalanan tiga jam mereka mulai dari Punggol telah membawa mereka ke tempat-tempat terdekat seperti Coney Island dan Sengkang Riverside Park dan selanjutnya ke Changi Village, East Coast Park dan Marina Bay.
Daerah Marina Bay juga merupakan hot spot bagi pengendara sepeda, termasuk konsultan keuangan Phua Sin Hui dan tunangannya, Benjamin Khew, seorang manajer operasi.
Pasangan itu, yang menolak untuk berbagi usia mereka, membeli sepeda lipat mereka bulan lalu sehingga mereka bisa naik dengan nyaman kapan saja. Mereka biasanya bersepeda di malam hari setelah bekerja dari Bishan Park ke Kallang dan Marina Bay.
Ms Phua berkata: “Saya bisa mengesampingkan tekanan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari sebentar dan hanya menikmati angin sejuk dan lampu-lampu kota.”
Pensiunan Chan Kum Lang, 71, bersepeda lebih banyak selama pemutus sirkuit pada bulan April. Suatu ketika, mantan manajer di food court bersepeda 58 km dari rumahnya di Upper Serangoon ke Changi Village dan Changi Coastal Road dan kembali.
Dia mengatakan: “Sebagian besar bangku dan area pantai (di Changi) ditutup untuk mencegah orang memancing, berenang, dan berkumpul. Seluruh bentangan sepi, kecuali beberapa pengendara sepeda atau kendaraan yang sesekali melewatiku.”
Mantan menteri industri dan sumber daya primer Brunei, Pehin Dato Yahya Bakar, 66, yang telah berada di Singapura sejak Maret ketika istrinya menjalani perawatan kanker di sini, mengatakan bersepeda di Singapura adalah “kesempatan yang tidak boleh dilewatkan”.